Mengapa Game Free Fire dan Penggunanya Selalu Di-bully?
Free Fire, game battle royale yang satu ini memang nggak pernah lepas dari kontroversi. Dari sekian banyak game mobile, Free Fire sering banget jadi bahan lelucon atau bahkan di-bully, baik di dunia maya maupun nyata. Tapi, sebenarnya kenapa sih Free Fire dan para penggunanya begitu sering diolok-olok? Yuk, kita bahas satu per satu alasan di balik fenomena ini.
1. Grafis ‘Burik’, Tapi Tetap Laris Manis
Nggak bisa dipungkiri, salah satu hal yang paling sering jadi bahan ejekan adalah kualitas grafis Free Fire yang dianggap ‘burik’ atau kurang halus dibandingkan game battle royale lain seperti PUBG Mobile atau Call of Duty Mobile. Padahal, grafis yang lebih sederhana ini justru bikin Free Fire bisa dimainkan di HP kentang sekalipun. Jadi, makin banyak orang yang bisa main, deh!
2. Nggak Ada Pintu, Jadi Ciri Khas Sendiri
Pernah dengar soal ‘game tanpa pintu’? Yup, di Free Fire, bangunan-bangunannya memang nggak ada pintunya. Sederhana sih alasannya, supaya game-nya tetap ringan dan lancar di segala jenis HP. Tapi hal ini malah jadi bahan roasting yang nggak ada habisnya dari komunitas game lain.
3. Didominasi Pemain Muda, Jadi Stereotip Baru
Nggak sedikit yang bilang kalau pemain Free Fire kebanyakan anak-anak atau remaja. Akhirnya, muncul stereotip kalau komunitas Free Fire itu ‘alay’, suka bacot, dan gampang emosi. Padahal, setiap game pasti punya pemain dari berbagai usia, lho!
4. Sistem Pay to Win, Bikin Emosi?
Banyak juga yang mengkritik Free Fire karena dianggap pay to win. Soalnya, ada beberapa item dan skin di dalam game yang bisa dibeli pakai diamond dan katanya bisa ngasih keunggulan di medan tempur. Jadilah, muncul anggapan kalau yang banyak duit bakal lebih gampang menang.
5. Komunitas yang Kadang Toxic
Nggak cuma di Free Fire sih, game online mana pun pasti ada saja pemain toxic-nya. Tapi, karena basis pemain Free Fire sangat besar, kasus pemain toxic jadi lebih sering terdengar. Mulai dari kata-kata kasar, saling hina, sampai ke tindakan nggak sportif di dalam game.
Lihat Cerita Lain: Mengapa Free Fire Begitu Populer di Indonesia?
Kesimpulan
Intinya, apapun alasannya, nge-bully pemain atau komunitas game tertentu itu nggak keren! Setiap orang punya hak buat main game favorit mereka tanpa harus takut dihakimi. Lebih baik saling menghargai dan ciptakan suasana bermain yang positif, yuk!