Berita

Apa Sisi Gelap PLN?

Story image

PLN, atau Perusahaan Listrik Negara, jadi andalan jutaan warga Indonesia buat urusan listrik. Tapi di balik lampu yang menyala setiap malam, ada juga sisi gelap PLN yang jarang tersorot. Sisi gelap ini bukan cuma soal listrik mati dadakan, tapi juga cerita-cerita yang bikin geleng kepala soal pelayanan, transparansi, sampai isu-isu yang lebih dalam lagi.

Sering Mati Lampu, Tapi Jawabannya Begitu-Begitu Saja

Siapa sih yang nggak pernah ngalamin mati listrik mendadak? Kadang alasannya perawatan, kadang katanya force majeure. Tapi, buat warga yang sudah bayar listrik tiap bulan, alasan itu sering terasa nggak memuaskan. Apalagi di beberapa daerah, mati lampu bisa berjam-jam tanpa pemberitahuan jelas. Nggak sedikit warga yang akhirnya mengeluh karena aktivitas jadi terganggu, bahkan rugi materiil.

Respons Lambat, Konsumen Bingung

Keluhan konsumen kadang cuma ditanggapi lewat auto-reply. Nunggu petugas datang? Bisa sampai esok hari. Di media sosial pun, tweet keluhan kadang tenggelam begitu saja. Padahal, pelanggan berharap ada solusi cepat kalau listrik mati, bukan sekadar permintaan maaf standar. Ini yang bikin masyarakat semakin lama makin nggak percaya sama layanan PLN.

Isu Korupsi dan Transparansi yang Masih Samar

Selain urusan teknis, PLN juga pernah diterpa isu korupsi. Mulai dari pengadaan barang yang katanya nggak transparan, sampai proyek-proyek listrik yang molor tanpa penjelasan jelas. Meski ada sistem e-procurement buat meningkatkan keterbukaan, tetap aja masih banyak pertanyaan soal ke mana larinya dana besar yang diolah PLN tiap tahun.

Beban Keuangan dan Tarif yang Membebani

Masalah nggak berhenti di situ. PLN juga sering mengeluhkan soal beban keuangan, terutama saat nilai tukar rupiah anjlok. Imbasnya, sering muncul wacana kenaikan tarif listrik. Buat masyarakat, ini jelas jadi beban tambahan, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang nggak pasti.

Jadi, Apa Solusinya?

Walau PLN punya tantangan besar, bukan berarti nggak bisa diperbaiki. Transparansi, inovasi layanan, dan penanganan keluhan yang lebih manusiawi jadi kunci. Harapannya, sisi gelap PLN bisa pelan-pelan diterangi, biar listrik di Indonesia nggak cuma menyala di rumah, tapi juga di hati masyarakat.

Bagikan Cerita

Cerita Terkait